Islam Dan Budaya Ramadan Di Vatikan | KBRI untuk Takhta Suci bekerja sama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia pada awal Ramadhan di Vatikan, Roma, yang merupakan pusat agama Katolik, menyelenggarakan acara bertajuk An Experience of Ramadhan and Islam in Indonesia.
"Potret kehidupan Islam dan Ramadan di Indonesia disuguhkan melalui pemutaran film dokumenter serta presentasi yang diberikan Dr Abdul Mu'ti, Sekretaris Pengurus Pusat Muhammadiyah, salah satu organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia," ujar Sekretaris Tiga KBRI Vatikan Bonifacius R Wijayanto, Selasa (24/7).
Dikatakannya melalui kegiatan ini, KBRI untuk Takhta Suci mengajak undangan untuk menyentuh, merasakan dan mengalami bagaimana Ramadaan di Indonesia.
Pasalnya. Ramadan tidak hanya peristiwa penting bagi kehidupan umat Muslim di Indonesia namun juga telah menjadi bagian yang erat dari kehidupan ekonomi, sosial dan budaya di Indonesia.
Duta Besar RI untuk Takhta Suci Budiarman, seusai acara, menyampaikan melalui penyelenggaraan event An Experience of Ramadhan and Islam in Indonesia, ingin ditunjukkan peristiwa besar seperti bulan suci Ramadan menjadi bagian dari kehidupan ekonomi, sosial dan budaya di Indonesia dan lebih dari itu, Ramadhan juga memiliki dimensi dialog antar agama.
Dimensi ekonomi nampak dari bergairahnya perekonomian pada saat bulan Ramadhan dengan munculnya industri-industri kecil yang memanfaatkan momentum bulan suci ini. Dimensi sosial nampak dari silaturahim antarmasyarakat yang nampak dalam bulan Ramadhan.
Dimensi budaya ditandai dengan munculnya berbagai peristiwa budaya dalam
bulan Ramadan seperti lomba menabuh bedug, pawai takbiran, ziarah kubur ataupun kegiatan budaya lainnya.
Dimensi dialog antaragama ditandai dengan keterlibatan kaum nonmuslim dalam berbagai aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya tersebut.
Hal tersebut, menurut Duta Besar RI, menandakan Ramadan, dan Islam pada khususnya, telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia yang sangat heterogen dan dinamis.
Selain itu, dalam acara ini, disuguhkan pula beragam kuliner khas yang secara tradisional menjadi menu dalam bulan Ramadan.
Dikatakannya melalui kegiatan ini, KBRI untuk Takhta Suci mengajak undangan untuk menyentuh, merasakan dan mengalami bagaimana Ramadaan di Indonesia.
Pasalnya. Ramadan tidak hanya peristiwa penting bagi kehidupan umat Muslim di Indonesia namun juga telah menjadi bagian yang erat dari kehidupan ekonomi, sosial dan budaya di Indonesia.
Duta Besar RI untuk Takhta Suci Budiarman, seusai acara, menyampaikan melalui penyelenggaraan event An Experience of Ramadhan and Islam in Indonesia, ingin ditunjukkan peristiwa besar seperti bulan suci Ramadan menjadi bagian dari kehidupan ekonomi, sosial dan budaya di Indonesia dan lebih dari itu, Ramadhan juga memiliki dimensi dialog antar agama.
Dimensi ekonomi nampak dari bergairahnya perekonomian pada saat bulan Ramadhan dengan munculnya industri-industri kecil yang memanfaatkan momentum bulan suci ini. Dimensi sosial nampak dari silaturahim antarmasyarakat yang nampak dalam bulan Ramadhan.
Dimensi budaya ditandai dengan munculnya berbagai peristiwa budaya dalam
bulan Ramadan seperti lomba menabuh bedug, pawai takbiran, ziarah kubur ataupun kegiatan budaya lainnya.
Dimensi dialog antaragama ditandai dengan keterlibatan kaum nonmuslim dalam berbagai aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya tersebut.
Hal tersebut, menurut Duta Besar RI, menandakan Ramadan, dan Islam pada khususnya, telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia yang sangat heterogen dan dinamis.
Selain itu, dalam acara ini, disuguhkan pula beragam kuliner khas yang secara tradisional menjadi menu dalam bulan Ramadan.
Semoga Bermanfaat Islam Dan Budaya Ramadan Di Vatikan | beritasatu.com