Info Biaya Operasi Untuk Perokok Lebih Mahal | Rokok diketahui bisa berdampak buruk bagi kesehatan dan memicu berbagai penyakit. Ternyata studi terbaru menemukan rokok juga membuat biaya operasi yang harus dikeluarkan oleh perokok jadi lebih mahal.
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Surgeons menemukan merokok membuat biaya rumah sakit terutama bagi perokok yang melakukan operasi atau bedah umum menjadi lebih tinggi atau mahal.
Ketika peneliti menganalisis data lebih dari 14.000 pasien ditemukan bahwa komplikasi pasca atau setelah operasi meningkat pada pasien yang merokok sehingga biaya perawatan menjadi lebih besar.
"Rokok bisa meningkatkan risiko komplikasi pasca operasi yang banyak, khususnya yang berkaitan dengan kondisi paru-paru, jantung serta penyembuhan luka," ujar Aparna S Kamath, MD, MS, asisten profesor klinis penyakit dalam dari University of Iowa Hospitals and Clinics, Iowa City, seperti dikutip dari MedIndia, Kamis (31/5/2012).
Dalam studi ini Dr Kamath dan rekan menganalisis data dari 14.853 pasien yang menjalani operasi bedah umum selama periode 1 tahun. Partisipan ini dibagi menjadi 3 kelompok yaitu 34 persen adalah perokok, 39 persen mantan perokok dan 27 persen tidak pernah merokok.
Hasil penelitian menunjukkan secara total biaya rawat inap perokok 4 persen lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang tidak pernah merokok. Namun biaya ini akan jauh lebih tinggi sekitar 6 persen jika pasien menjalani prosedur yang lebih kompleks seperti bedah.
"Ini bukanlah hal yang mengejutkan, tapi semakin menunjukkan pentingnya berhenti merokok. Temuan ini menggarisbawahi perlunya intervensi perilaku penargetan berhenti merokok sebelum operasi," ujar Dr Kamath.
Dr Kamath mengungkapkan minimal 4-6 minggu sebelum prosedur sebaiknya pasien sudah berhenti merokok, meski jangka pendek tapi tetap bermanfaat. Hal yang sangat penting untuk menggunakan waktu sebelum prosedur pembedahan sebagai momen untuk mendidik.
"Berhenti merokok sebelum prosedur seperti operasi tidak hanya mengurangi biaya kesehatan, tapi juga meningkatkan hasil pasca operasi dan mengurangi komplikasi pada pasien," ujar Dr Kamath.
Ketika peneliti menganalisis data lebih dari 14.000 pasien ditemukan bahwa komplikasi pasca atau setelah operasi meningkat pada pasien yang merokok sehingga biaya perawatan menjadi lebih besar.
"Rokok bisa meningkatkan risiko komplikasi pasca operasi yang banyak, khususnya yang berkaitan dengan kondisi paru-paru, jantung serta penyembuhan luka," ujar Aparna S Kamath, MD, MS, asisten profesor klinis penyakit dalam dari University of Iowa Hospitals and Clinics, Iowa City, seperti dikutip dari MedIndia, Kamis (31/5/2012).
Dalam studi ini Dr Kamath dan rekan menganalisis data dari 14.853 pasien yang menjalani operasi bedah umum selama periode 1 tahun. Partisipan ini dibagi menjadi 3 kelompok yaitu 34 persen adalah perokok, 39 persen mantan perokok dan 27 persen tidak pernah merokok.
Hasil penelitian menunjukkan secara total biaya rawat inap perokok 4 persen lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang tidak pernah merokok. Namun biaya ini akan jauh lebih tinggi sekitar 6 persen jika pasien menjalani prosedur yang lebih kompleks seperti bedah.
"Ini bukanlah hal yang mengejutkan, tapi semakin menunjukkan pentingnya berhenti merokok. Temuan ini menggarisbawahi perlunya intervensi perilaku penargetan berhenti merokok sebelum operasi," ujar Dr Kamath.
Dr Kamath mengungkapkan minimal 4-6 minggu sebelum prosedur sebaiknya pasien sudah berhenti merokok, meski jangka pendek tapi tetap bermanfaat. Hal yang sangat penting untuk menggunakan waktu sebelum prosedur pembedahan sebagai momen untuk mendidik.
"Berhenti merokok sebelum prosedur seperti operasi tidak hanya mengurangi biaya kesehatan, tapi juga meningkatkan hasil pasca operasi dan mengurangi komplikasi pada pasien," ujar Dr Kamath.
Semoga Bermanfaat Info Biaya Operasi Untuk Perokok Lebih Mahal | health.detik.com