Info Bocah 6 Tahun Di Semarang Disunat Jin | Warga Perumahan Pedurungansari Kota Semarang akhir-akhir digegerkan oleh kejadian aneh dan langka. Pasalnya, seorang bocah bernama Reza Latiffano yang masih berumur enam tahun dan tinggal di Perumahan Pedurungan Sari Kav. 28 Semarang ini diyakini warga sekitar telah disunat oleh jin.
Dalam waktu semalam, alat kelamin Reza yang memiliki kelebihan bisa melihat hal-hal gaib (indigo) ini tiba-tiba sudah dalam kondisi disunat usai bangun tidur. Pratita, ibu kandungnya menceritakan kepada merdeka.com, kejadian itu diketahui pada Minggu (20/5) pagi saat berkunjung ke rumah neneknya di perumahan Ganesha Semarang. Pratita ketika itu hendak mengganti pampers anaknya. Namun betapa kaget Pratita karena melihat penis anaknya telah keadaan tersunati.
“Waktu memakaikan pampers padahal malam harinya belum seperti itu alat kelamin anak saya,” ujarnya. Pratita pun langsung menceritakan kejadian itu ke suaminya, Agung Setiadi (29) dan kakeknya, Bagio. Dan tanpa menunggu lama-lama, Reza pun dibawa ke dokter klinik Aviat untuk diperiksakan kondisi alat kelaminya. Dokter klinik Aviat memastikan bahwa memang alat kelamin Reza sudah kondisi tersunati. Namun, sang ibu tetap bersikeras malam sehari sebelumnya, alat kelamin anaknya memang dalam keadaan belum disunat saat dirinya memakaikan pampers.
"Katanya sudah tersunat, dan waktu saya ngomong anak saya belum disunat, dokter mengatakan itu sunat di luar nalar manusia dan tidak bisa dipungkiri," jelasnya. Tak yakin keterangan dokter klinik, Pratita lalu menghubungi sodaranya yang kebetulan dokter dan bekerja di RSUD Sunan Kalijaga Demak yakni dokter Muhammad Apriyansyah.
Saat dicek, dokter Apriyansyah membenarkan bahwa kondisi alat kelamin Reza sudah dalam keadaan telah dikhitan seperti pada umumnya. Namun tanpa bekas luka sedikit pun, tidak ada bekas benang dan jahitan. "Secara medis yang saya tahu, saya melihat penis pada anak ini merupakan penis yang baru disunat. Tetapi tidak melalui sunat yang dilakukan secara medis, karena dari bentuk penisnya, tidak ditemukan bekas luka sayatan dan jahitan seperti pada sunat umumnya,” ujar Apriyansyah.
Apriayansyah menilai sunat yang terjadi pada Reza merupakan sunat baru. Hal ini dilihat dari kepala penisnya yang berwarna lebih muda dari batang penisnya. Sementara pada sunat lama, bisa diketahui dari warna kepala penisnya yang sama dengan batang penisnya. "Yang pasti, yang saya tahu sunat yang terjadi pada anak ini bukan dilakukan oleh tenaga medis. Sementara ini tidak perlu dilakukan tindakan medis, karena kondisi pada penis tidak mengalami luka sama sekali dan dalam kondisi sudah rapi," tambahnya.
Spiritualis yang juga merupakan tetangga Reza, Nuryanto yang sering dipanggil dengan Mbah Bejo mengatakan, fenomena khitan yang dilakukan oleh jin sudah terjadi sejak jaman dulu, sejak nenek moyang kita. "Hingga saat ini, fenomena itu masih sering terjadi di komplek-komplek pondok pesantren. Adapun teknis jin itu menyunat," jelasya.
Mbah Bejo mengatakan, mungkin sebelumnya keturunan atau anggota keluarganya yang lain sudah pernah bertemu dengan jin. Lalu beberapa jin yang sudah akrab dan mengenal dengan anggota keluarga Reza menyunati bocah yang memiliki kelebihan dibanding teman-temanya yang lain itu. "Bisa jadi jin itu langsung ketemu dengan anak itu dan menyuruhnya tidur. Saat bangun tidur, anak itu sudah dalam dalam kondisi tersunat. Saat proses sunat itu terjadi, anak tersebut tidak merasakan apa-apa, dan kalau pun merasakan hanya seperti digigit semut,” terang Mbah Bejo.
Mbah Bejo juga menjelaskan kondisi khitan oleh jin tidak bisa pulih dan sudah dalam kondisi khitan. Sebab fenomena itu sering dialami oleh orang tidak mampu. "Jika kejadian itu menimpa terhadap orang yang mampu atau kaya, biasanya anak tersebut memiliki kelebihan dalam hal-hal gaib. Karena tidak anak itu bisa didatangi oleh jin yang bagus kalau anak tersebut tidak memiliki kelebihan dalam hal-hal ghaib," pungkas Mbah Bejo.
“Waktu memakaikan pampers padahal malam harinya belum seperti itu alat kelamin anak saya,” ujarnya. Pratita pun langsung menceritakan kejadian itu ke suaminya, Agung Setiadi (29) dan kakeknya, Bagio. Dan tanpa menunggu lama-lama, Reza pun dibawa ke dokter klinik Aviat untuk diperiksakan kondisi alat kelaminya. Dokter klinik Aviat memastikan bahwa memang alat kelamin Reza sudah kondisi tersunati. Namun, sang ibu tetap bersikeras malam sehari sebelumnya, alat kelamin anaknya memang dalam keadaan belum disunat saat dirinya memakaikan pampers.
"Katanya sudah tersunat, dan waktu saya ngomong anak saya belum disunat, dokter mengatakan itu sunat di luar nalar manusia dan tidak bisa dipungkiri," jelasnya. Tak yakin keterangan dokter klinik, Pratita lalu menghubungi sodaranya yang kebetulan dokter dan bekerja di RSUD Sunan Kalijaga Demak yakni dokter Muhammad Apriyansyah.
Saat dicek, dokter Apriyansyah membenarkan bahwa kondisi alat kelamin Reza sudah dalam keadaan telah dikhitan seperti pada umumnya. Namun tanpa bekas luka sedikit pun, tidak ada bekas benang dan jahitan. "Secara medis yang saya tahu, saya melihat penis pada anak ini merupakan penis yang baru disunat. Tetapi tidak melalui sunat yang dilakukan secara medis, karena dari bentuk penisnya, tidak ditemukan bekas luka sayatan dan jahitan seperti pada sunat umumnya,” ujar Apriyansyah.
Apriayansyah menilai sunat yang terjadi pada Reza merupakan sunat baru. Hal ini dilihat dari kepala penisnya yang berwarna lebih muda dari batang penisnya. Sementara pada sunat lama, bisa diketahui dari warna kepala penisnya yang sama dengan batang penisnya. "Yang pasti, yang saya tahu sunat yang terjadi pada anak ini bukan dilakukan oleh tenaga medis. Sementara ini tidak perlu dilakukan tindakan medis, karena kondisi pada penis tidak mengalami luka sama sekali dan dalam kondisi sudah rapi," tambahnya.
Spiritualis yang juga merupakan tetangga Reza, Nuryanto yang sering dipanggil dengan Mbah Bejo mengatakan, fenomena khitan yang dilakukan oleh jin sudah terjadi sejak jaman dulu, sejak nenek moyang kita. "Hingga saat ini, fenomena itu masih sering terjadi di komplek-komplek pondok pesantren. Adapun teknis jin itu menyunat," jelasya.
Mbah Bejo mengatakan, mungkin sebelumnya keturunan atau anggota keluarganya yang lain sudah pernah bertemu dengan jin. Lalu beberapa jin yang sudah akrab dan mengenal dengan anggota keluarga Reza menyunati bocah yang memiliki kelebihan dibanding teman-temanya yang lain itu. "Bisa jadi jin itu langsung ketemu dengan anak itu dan menyuruhnya tidur. Saat bangun tidur, anak itu sudah dalam dalam kondisi tersunat. Saat proses sunat itu terjadi, anak tersebut tidak merasakan apa-apa, dan kalau pun merasakan hanya seperti digigit semut,” terang Mbah Bejo.
Mbah Bejo juga menjelaskan kondisi khitan oleh jin tidak bisa pulih dan sudah dalam kondisi khitan. Sebab fenomena itu sering dialami oleh orang tidak mampu. "Jika kejadian itu menimpa terhadap orang yang mampu atau kaya, biasanya anak tersebut memiliki kelebihan dalam hal-hal gaib. Karena tidak anak itu bisa didatangi oleh jin yang bagus kalau anak tersebut tidak memiliki kelebihan dalam hal-hal ghaib," pungkas Mbah Bejo.
Semoga Bermanfaat Info Bocah 6 Tahun Di Semarang Disunat Jin | merdeka.com
[Pariwara] Mencari usaha Sampingan Paling Produktif klik disini.